*~Jiilul Quran~*

Tuesday, February 9, 2010

...::Bulan ini Bulan Cinta???::...

Photobucket

Bulan Februari, bulan yang dinanti-nantikan oleh pasangan kekasih. Apa yang istimewanya dengan bulan ini? Tak lain tak bukan, setiap 14 Februari mereka meraikan Hari Kekasih yang juga dikenali sebagai Valentine's Day.

Membuta tuli barangkali, meraikan dengan penuh keghairahan tanpa mengetahui sejarah dan kisah sebenar Hari Valentino diraikan. Islam mengajar kita mencegah kemungkaran dengan tangan, jika tidak mampu cegahlah dengan perkataan dan jika masih juga tidak berkeupayaan, cegahlah dengan hati. Doa. Benci kepada kemaksiatan. Benci kepada kemungkaran. Jangan sekali-kali menyokong atau mengiyakannya! Andai kita meraikan Valentines' Day, bukankah ini bermakna kita menyokong tindakan Valentino pada satu masa dahulu?? Istighfarlah.. istighfar.. minta keampunan dari Allah...

Jom kita tengok versi2 valentine menurut Ensiklopedia Katolik. Ensiklopedia Katolik menyebutkan tiga versi tentang Valentine, tetapi versi terkenal adalah kisah Pendeta St.Valentine yang hidup di akhir abad ke 3 M di zaman Raja Romawi Claudius II. Pada tanggal 14 Februari 270 M Claudius II menghukum mati St.Valentine yang telah menentang beberapa perintahnya. Claudius II melihat St.Valentine mengajak manusia kepada agama nashrani, lalu dia memerintahkan untuk menangkapnya.

Dalam versi kedua, Claudius II memandang para bujangan lebih tabah dalam berperang daripada mereka yang telah menikah yang sejak semula menolak untuk pergi berperang. Maka dia mengeluarkan perintah yang melarang pernikahan. Tetapi St.Valentine menentang perintah ini dan terus mengadakan pernikahan di gereja dengan sembunyi-sembunyi ampai akhirnya diketahui lalu dipenjarakan. Dalam penjara dia berkenalan dengan putri seorang penjaga penjara yang terserang penyakit. Ia mengobatinya hingga sembuh dan jatuh cinta kepadanya. Sebelum dihukum mati, dia mengirim sebuah kartu yang bertuliskan “Dari yang tulus cintanya, Valentine.” Hal itu terjadi setelah anak tersebut memeluk agama nashrani bersama 46 kerabatnya.”

Versi ketiga menyebutkan ketika agama nashrani tersebar di Eropa, di salah satu desa terdapat sebuah tradisi Romawi yang menarik perhatian para pendeta. Dalam tradisi itu para pemuda desa selalu berkumpul setiap pertengahan bulan Februari. Mereka menulis nama-nama gadis desa dan meletakkannya di dalam sebuah kotak, lalu setiap pemuda mengambil salah satu nama dari kotak tersebut, dan gadis yang namanya keluar akan menjadi kekasihnya sepanjang tahun. Ia juga mengirimkan sebuah kartu yang bertuliskan “Dengan nama Tuhan Ibu, saya kirimkan kepadamu kartu ini.”
Akibat sulitnya menghilangkan tradisi Romawi ini, para pendeta memutuskan mengganti kalimat “Dengan nama Tuhan Ibu” dengan kalimat “Dengan nama Pendeta Valentine” sehingga dapat mengikat para pemuda tersebut dengan agama Nashrani.

Versi lain mengatakan St.Valentine ditanya tentang Atharid, Tuhan perdagangan, kefasihan, makar dan pencurian, dan Jupiter, Tuhan orang Romawi yang terbesar. Maka dia menjawab Tuhan-Tuhan tersebut buatan manusia dan bahwasanya Tuhan yang sesungguhnya adalah Isa Al Masih. Bahkan saat ini beredar kartu-kartu perayaan keagamaan ini dengan gambar anak kecil dengan dua sayap terbang mengitari gambar hati sambil mengarahkan anak panah ke arah hati yang sebenarnya merupakan lambang Tuhan cinta bagi orang-orang Romawi.


Setiap Hari adalah Hari Kekasih


Kenapa mesti tunggu 14 Februari? Bukankah tidak sempurna iman seseorang seandainya dia tidak mengasihi saudara seagamanya? Bukankah agama kita agama yang penuh kasih sayang? Apa salahnya kita berkasih sayang setiap hari? Berkasih dan bersayang pada orang yang sepatutnya dengan cara yang bersesuaian. Tidak melanggar syarak, tidak melampaui batas.

Kasih kepada ibu bapa, kepada keluarga, sahabat dan jiran tetangga. Kasih kepada fakir miskin dan anak yatim.

Kasih kepada mereka yang berhak.

Malangnya. Bukan perkara baru, sebagai meminta bukti kasih dan sayang dari si gadis, si teruna memujuk rayu, "Kalau betul sayangkan saya, buktikan!". "Kalau sungguh cintakan saya, tidurlah dengan saya!". "Kalau betul percaya dengan cinta saya, serahkan benda yang paling berharga itu, saya akan jaga kamu sampai bila2!". Na'uzubillah...Justeru, sebagai lambang cinta si gadis pula, dengan penuh kasih sayang, sanggup serahkan diri, korbankan mahkota diri. Bertepuk soraklah syaitan laknatullah, sepasang anak cucu Nabi Adam tumbang dalam kancah kemaksiatan. Astaghfirullahalazim..

Inikah makna cinta? Inikah makna kasih dan sayang? Adakah ini yang diajar oleh agama kita?

Bila yang halal dan yang haram dicampuradukkan, manusia kian keliru. Mudah goyah dan cepat tewas dengan pujuk rayu. Siapa yang harus dipersalahkan?

Jangan menunding jari, muhasabah diri kita. Katakan TIDAK pada Hari Valentine. Tak perlulah kita menghambakan diri, membuta tuli menjadikan Barat sebagai kiblat kita. Jangan biarkan budaya kuning berleluasa dan berkuasa dalam diri kita. Usah gadaikan maruah, prinsip dan harga diri demi mengejar makna cinta yang salah. Keseronokan yang sementara, sengsara menanti di hadapan.

Bercintalah, berkasih sayanglah tapi ingat syurga Allah hanya bagi mereka yang beriman kepada-Nya, patuhi suruhan-Nya, jauhi larangan-Nya.

~Hidup di dunia hanya sementara, akhirat itu yang kekal abadi~

Followers